Aku
di Masa Depan
Namaku Widdatul
Barokah. Orang-orang biasa memanggilku Widdat. Kata orang, aku orangnya selalu
ceria dan cerewet. Mungkin memang cuma kelihatannya karena sebenarnya aku orang
yang sangat cengeng dan sensitive. Di saat aku kelas satu SMP, aku pernah maju
ke depan untuk menjelaskan rangkuman pelajaran Aswaja(Ahlussunnah waljamaah-red). Saat maju ke depan aku menerangkan
sambil menulis selayaknya seorang guru. Setelah itu, guru Aswajaku menjadi
sangat perhatian kepadaku. Begitu pula dengan teman-temanku, mereka kagum
padaku. Padahal, aku merasa aku hanya menjelaskan secara biasa saja. Saat kelas
dua SMP, aku selalu menjadi ketua kelompok Fisika. Jika ada diskusi, aku selalu
maju ke depan untuk mempresentasikan hasil diskusi dari kelompokku. Ketika SMA,
aku sangat mengagumi guru Biologiku. Beliau sangat menyenangkan dalam mengajar,
juga sangat perhatian kepada murid-muridnya. Menjelang kelulusan, aku bingung
menentukan masa depanku. Aku bingung akan kemana akan kuliah, aku bingung mau
jadi apa nanti. Ibuku menyuruh aku untuk menjadi bidan, sedangkan ayahku
menginginkan aku menjadi guru matematika. Namun karena alasan biaya, maka ibuku
mendukung usulan ayahku untuk menjadikan aku sebagai guru. Alhamdulillah,
melalui ujian tulis SNMPTN aku diterima di Pendidikan IPA Universitas Negeri
Yogyakarta.
Semester 1, semester
2, semester 3…aku semakin mantap dengan dunia Pendidikan. Apalagi, ibuku
semakin mendukung aku karena beliau juga seorang guru Madrasah Ibtidaiyah (MI,
setingkat dengan Sekolah Dasar). Beliau berkata bahwa prospek dunia pendidikan,
apalagi guru sangat cerah dan bagus. Tetapi, pada dasarnya aku tak terlalu
memikirkan itu. Aku lebih ingin mencerdaskan anak bangsa supaya bangsa ini
maju. Apalagi di bidang Sains, yang sangat berhubungan dengan teknologi dan
penemuan-penemuan penting. Aku ingin di saat aku sudah menjadi guru, aku ingin
menjadi guru yang dicintai murid-muridku. Aku ingin menjadi fasilitator bagi
mereka untuk bertanya dan belajar. Jika aku menjadi wali kelas, aku ingin membentuk
kelompok-kelompok belajar yang setiap minggunya melaporkan hasil belajar mereka.
Tidak hanya hasil belajar yang mereka laporkan, tetapi juga semua masalah yang
mengganggu belajar mereka juga harus mereka laporkan. Aku tidak mau mengekang
murid-muridku, tetapi juga tidak mau terlalu memanjakan mereka. Aku ingin
selalu berusaha menyesuaikan keadaan supaya murid-muridku tidak menyepelekan
aku. Ada kalanya aku tegas dan disiplin pada mereka, tapi aku juga harus
mencurahkan perhatianku kepada mereka, karena guru adalah orang tua kedua, maka
perhatian adalah satu hal yang sangat penting bagi murid-muridku. Itulah aku di
masa depan, semoga bisa aku wujudkan… Amiin…
0 komentar:
Posting Komentar